Dulu mungkin jumlah kendaraan pribadi terutama mobil tidaklah sebanyak sekarang. Umumnya beberapa orang waktu itu lebih pilih naik angkot atau bus. Tetapi, saat ini dapat kita saksikan sendiri, semakin banyak orang yang naik mobil pribadi. Kadang-kadang terpikir ini yaitu perkembangan untuk ekonomi anak bangsa. Tetapi, di bagian beda jadi hal yang kontradiksi. Waktu kebanyakan orang mulai banyak yang miliki mobil pribadi, jadi otomatis juga akan sedikit orang yang memakai angkutan umum. Efeknya yaitu kemacetan di mana-mana. Tetapi, kenyataan itu memanglah tidak dapat dibendung. Hal semacam ini karna umumnya orang telah gerah dengan service angkutan umum yang semena-mena terlebih dulu. Pikirkan saja, sopir angkot dahulu begitu tidak memerhatikan kenyamanan serta keamanan pelanggannya. Mereka ngetem seenaknya sampai berjam-jam. Terlebih terkadang harus ada adegan dioper semua dikarenakan sopir tidak mau meneruskan sampai ke ujung trayek. Sudah pasti pelanggan yang dirugikan. Belum juga terkadang ada penumpang beda yang seenaknya kebal-kebul asap rokok didalam angkot. Ini beberapa begitu mengganggu. Serta parahnya dahulu pernah angkot jadikan tempat tindakan copet. Suram memanglah bila mengingat service angkot satu tahun lebih yang kemarin. Itulah argumennya bersama-sama orang lebih pilih memakai kendaraan pribadi. Dari mulai sepeda motor sampai mobil pribadi. Telah tidak aneh sekali lagi saat mendengar tetangga samping beli mobil baru. Sampingnya sekali lagi ikutan beli mobil juga. Pasalnya memanglah harga mobil saat ini telah relatif murah. Sebut saja New Astra Daihatsu Ayla, satu diantara mobil LCGC terbaik Indonesia buatan Daihatsu yang di bandrol dengan harga terjangkau. Daihatsu Ayla ini dijagokan jadi mobil LCGC terbaik Indonesia diantara mobil murah LCGC yang lain karna banyak hal. Yang pertama, Daihatsu Ayla ini berani membandrol mobilnya sebagai mobil LCGC terbaik Indonesia mulai harga Rp 92 juta-an. Pikirkan, kamu dapat mencari mobil yang lain namun akan tidak temukan yang semurah Daihatsu Ayla ini. Tetapi, dengan harga yang murah, Daihatsu Ayla tetaplah tidak murahan. Banyak feature serta keunggulan yang diusung oleh mobil murah buatan Daihatsu ini. Apalagi di generasi terbarunya, predikat mobil LCGC terbaik Indonesia layak disematkan pada mobil LCGC Ayla ini. Dari mulai engine baru yang dipakainya yakni 1200 cc Dual VVT-i, sampai bebrapa feature paling baru di interior serta eksteriornya. Jenis mobil murah Daihatsu Ayla paling baru juga alami perbaikan. Hal semacam ini merasa dari banyak feature keamanan yang ditambah, seperti satu diantaranya menambahkan air bag dibagian kursi depan. Serta sudah pasti banyak sekali lagi yang dapat kamu dapatkan hal baru di Daihatsu Ayla 2017.
0 Comments
Kebijakan pemerintah tentang mobil murah ramah lingkungan atau lebih dikenal dengan istilah Low Cost Green Car (LCGC) awalnya dibuat agar masyarakat di kelas menengah ke bawah mampu membeli mobil dengan harga murah. Inilah program mobil murah Indonesia yang hingga saat ini masih cukup berhasil, melihat makin meningkatnya peminat produk tersebut. Namun jika diperhatikan, setiap tahunnya mobil murah LCGC ini makin meningkat harganya. Sehingga bisa dikatakan bahwa mobil murah Indonesia yang tak lagi dibandrol murah. Sebagai contohnya adalah Daihatsu Ayla yang dulu memegang harga termurah yaitu Rp 85 jutaan, saat ini sudah berada di kisaran harga Rp 92 jutaan untuk varian terendahnya. Hal ini dijelaskan oleh para pihak produsen dan distributornya bahwa faktor inflasi dan indikator ekonomi lainnya sangat berpengaruh terhadap terjadinya perubahan pada harga mobil murah LCGC tersebut. Bila mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian mengenai Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), besaran harga jual maksimal LCGC dipatok Rp 95 juta atau berdasar lokasi kantor pusat Agen Pemegang Merek (APM). Dan kini, nyatanya harga termahal mobil murah Indonesia untuk program LCGC saja sudah mencapai Rp 150 jutaan. Meski demikian, para APM yang salah satunya adalah PT Toyota Astra Motor (TAM) yang menjual mobil LCGC dengan harga tersebut menyatakan bahwa hal itu masih sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah. Kenaikan harga mobil murah Indonesia itu sebenarnya wajar, karena memang ada beberapa faktor yang menjadi pengecualian, seperti kenaikan harga material, bahan baku serta faktor inflasi. Secara konteks perubahan harga masih diperbolehkan selama hal tersebut diakibatkan oleh inflasi, mengikuti fitur teknologi dan fitur keselamatan yang harus disediakan. Jadi, tidak salah bila sebagian masyarakat berpendapat bahwa mobil murah Indonesia di program LCGC itu sebenarnya sudah tidak murah lagi. Sebab dari mobil murah yang dulu dipromosikan di bawah Rp 100 jutaan, regulasi menyebutkan harga tertinggi adalah Rp 95 jutaa, dan kini beberapa produknya sudah dijual lebih dari harga tersebut. Hanya saja hal tersebut bisa dimaklumi bila mengingat adanya faktor ekonomi yang berpengaruh pada produksi. Namun, semua itu dikembalikan pada masyarakat sebagai konsumen. Sebab mahal murahnya barang sangat relatif, tergantung pada tingkat ekonomi dan kemampuan daya beli seseorang. Mobil murah ramah lingkungan alias LCGC terbukti banyak diminati oleh masyarakat. Meski di tahun-tahun berikutnya harga mobil semakin naik, hal ini tak menyurutkan keinginan masyarakat untuk mendapatkan mobil-mobil kategori LCGC tersebut. Tak heran, karena meskipun murah, mobil-mobil tersebut bukanlah produk murahan.
Sejak ditetapkan kebijakan LCGC di tahun 2013, harga mobil-mobil LCGC mulai merangkak alias mengalami kenaikan setiap tahunnya. Sehingga bisa dibilang, mobil tersebut menjadi relatif tidak murah lagi. Seperti misalnya Daihatsu Ayla yang pada awalnya dulu dibandrol pada harga sekitar 80 jutaan, kini sudah berada pada angka di atas Rp 90 juta. Padahal di dalam petunjuk teknis Low Cost Green Car yang ditetapkan pemerintah, seharusnya harga jual untuk mobil LCGC model tertinggi yaitu Rp 95 juta sebelum pajak (Pajak Kendaraan Bermotor/PKB dan Biaya Balik Nama/BBN). Namun ternyata patokan itu memang dibuat tidak mengikat, karena ada beberapa faktor yang akan berpengaruh terhadap perubahan harga jual, seperti indikator ekonomi yang ditentukan oleh inflasi, nilai tukar rupiah dan harga bahan baku yang cenderung selalu naik setiap tahunnya. Selain faktor-faktor tersebut, ada juga beberapa pilihan tambahan berupa fitur yang bisa ditambahkan pada mobil LCGC, termasuk juga model mobil 7 penumpang. Fitur-fitur seperti transmisi otomatis, tambahan teknologi keselamatan seperti kantong udara (airbags), sistem pengereman antilock braking system (ABS) boleh ditambahkan, sehingga berpeluang menaikkan harga jual mobil. Sebagai misal, model transmisi otomatis akan menambah harga jual menjadi maksimal 15 persen, sedangkan fitur airbags dan ABS dikenakan tambahan maksimal 10 persen dari harga semula. Untuk jenis mobil 7 penumpang LCGC yang makin diminati akhir-akhir ini, tentu harganya juga tak bisa disamakan dengan jenis mobil hatchback. Sebagai gambaran, harga mobil Daihatsu Ayla di Jakarta saat ini dibandrol mulai dari Rp 92 jutaan, sedangkan Daihatsu Sigra yang merupakan jenis mobil 7 penumpang dipatok pada harga mulai dari Rp 110 jutaan. Tentu saja hal ini dikarenakan spesifikasi yang memang sudah berbeda, meskipun teknologi mesin yang digunakan relatif sama. Faktor yang mempengaruhi penambahan harga paling dinamis yaitu indikator ekonomi karena ditentukan oleh tiga elemen yaitu inflasi, nilai tukar rupiah, dan harga bahan baku. Penyesuaian terhadap faktor tersebut menjadi penyebab mengapa harga mobil-mobil LCGC semakin meningkat setiap tahunnya. Hanya saja, sebagaimana ditetapkan pemerintah harga mobil LCGC tetap memakai harga Rp 95 juta sebagai patokan dasarnya. Sedangkan untuk jenis mobil 7 penumpang, sudah barang tentu berada di atas harga tersebut. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
August 2019
Categories |